
TEKNOLOGI REMPAH DAN MINYAK ATSIRI
Minyak atsiri adalah Minyak terbang (Volatile oil) atau Minyak eteris (Essensial oil)
Sifat-sifat:
- Berbau wangi sesuai aroma tanaman penghasilnya
- Mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami dekomposisi
- Mempunyai rasa getir (pungent taste)
- Umumnya larut dalam pelarut organik (alkohol, eter, petroleum, benzena dll.)
- Tidak larut dalam air
Penggunaan minyak atsiri di Indonesia:

Dikonsumsi langsung :
berupa makanan atau minuman seperti :
- Jamu yang mengandung minyak atsiri
- Penyedap/fragrant makanan
- Flavour ice cream, permen, pasta gigi

Pemakaian luar :
Pemijatan, lulur, obat luka/memar pewangi (parfum), lotion dll.

Pernapasan/inhalasi :
- Wangi-wangian ruangan
- Aroma untuk aromaterapi
- Rasa sejuk/”cool”
Kebutuhan Minyak Atsiri


Potensi Minyak Atsiri untuk dikembangkan



Cara Produksi minyak atsiri:
- Penyulingan (untuk bahan yang tahan panas)
- Ekstraksi dengan pelarut
- Pengempaan

Tujuan Penyulingan :
memperoleh minyak atsiri dari tanaman aromatik yang mempunyai
kandungan minyak atsiri yang sulit untuk diekstrak pada kondisi
lingkungan normal.
Minyak atsiri terdapat pada kantung-kantung minyak dalam jaringan
tumbuhan sehingga diperlukan suatu usaha untuk mengeluarkannya.

Faktor-faktor yang menentukan hasil penyulingan :
1. Jenis dan penanganan bahan baku yang akan disuling
2. Jenis, distribusi dan debit uap yang digunakan
3. Bahan penyusun ketel penyulingan
4. Dimensi alat penyuling
5. Metode penyulingan yang digunakan

Sistem Penyulingan
Penyulingan: suatu proses pemisahan secara fisik suatu campuran dua atau lebih produk yang mempunyai titik didih yang berbeda, dengan cara mendidihkan terlebih dahulu komponen yang mempunyai titik didih rendah terpisah dari campuran.
Metode penyulingan minyak atsiri :
- Penyulingan dengan air (water distillation)
- Penyulingan dengan uap dan air (steam and water distillation)
- Penyulingan dengan uap langsung (steam distillation)
Macam-Macam Penyulingan



Peralatan Penyulingan


